Thursday, July 17, 2014

Surat Singkat Untuk Kamu

Hey Sayang...beberapa hari telah berlalu sejak pertemuan singkatku denganmu
Rasa yang kemarin sangat menderu kepadamu perlahan-lahan menjinak kembali
Adakah rasa itu masih bersembunyi di sisi hatiku yang temaram?

Kamu dan aku telah kembali ke realita kehidupan
Aku dengan kebimbangan dan keresahanku untuk meninggalkan gemerlap Jakarta
Kamu dengan perjuanganmu yang masih panjang di kotamu
Memperjuangkan apa yang menjadi idealismemu

Aku tidak peduli apakah rasa ini akan tersampaikan atau tidak
Aku tidak peduli apakah kamu menyadari rasa ini atau tidak
Aku tidak peduli apakah kamu menyadari kehadiranku atau tidak
Yang aku tahu, aku menyukaimu, itu saja, sudah cukup

Aku membutuhkan rasa ini untuk mengingatkanku
Bahwa aku adalah seorang wanita
Bahwa aku masih memiliki hati yang dapat merasa
Bahwa aku masih memiliki kehangatan dan cinta
Bahwa aku masih rapuh dan bisa merasakan sakit

Karena rasa ini sudah nyaris mati
Dan hati ini hampir membeku
Wanita ini nyaris melupakan kodratnya
Dan kamu adalah satu-satunya obat yang kubutuhkan untuk mempertahankan rasa kemanusiaan dan sisi romantisme seorang wanita yang nyaris hilang ini

Aku tahu mungkin aku akan kembali terluka dan tersakiti
Namun aku rela merasakan rasa itu kesekian kalinya
Asalkan aku dapat mencintai dan menyayangimu
Mengagumimu dari sisi gelapku
Untuk tetap merasakan cinta

Dari aku yang selalu menyayangimu,
T
Jakarta, 27 Maret 2014

No comments:

Post a Comment