Friday, July 18, 2014

Java's Trip (Day 4 - 29122013) : sickness and randomness at Yogya

Yeay...hari ini sudah memasuki hari ke-4 liburan saya bersama dengan teman-teman saya keliling Jawa. Hari ini adalah hari kedua kami di Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai Kota Pelajar. Setelah kami sampai di Yogya kemarin sore, saya sempat tepar, penyakit maag mendadak kambuh, makan tak enak, perut merasa perih, namun untungnya setelah meminum obat sakit maag dan tolak angin penyakit saya segera membaik. Sepertinya saya sakit karena terlalu lama berada di mobil perjalanan Semarang ke Yogya dan tidak nafsu makan.


Pagi ini, ketika saya bangun, saya mendapat kabar bahwa salah satu teman kami sedang sakit, kemarin muntah-muntah dan diare. Ternyata bukan saya saja yang sakit. Entah kami sakit karena keracunan makanan atau kelelahan selama di perjalanan. Hari ini hampir semua teman-teman bangun siang. Kami bersantai-santai dulu di rumah, sarapan, masak, nonton TV, minum susu, bermain kartu. Setelah keadaan teman kami sedikit membaik, pada pk.10.30 kami pun berangkat ke Rumah Makan Jejamuran. Dari segi luas, rumah makan ini cukup luas, namun di dalamnya terasa engap dan panas, entah karena cuaca pada siang hari ini memang panas atau memang bagian dalam ruangan yang memang kurang nyaman. Restoran ini juga tidak mempunyai halaman parkir, namun ada tempat parkir yang terletak tidak jauh dari restoran ini dan disediakan antar jemput bagi para tamu untuk mengambil mobilnya di tempat parkir.


Rumah makan ini menjual berbagai macam makanan dari jamur dengan berbagai rasa, mulai dari rasa rendang, sambal lombok ijo, tongseng, goreng crispy, sate dan berbagai rasa dan jenis jamur lainnya. Kami memesan kurang lebih 11 porsi menu dengan rasa yang beragam. Selain itu di menu tersebut juga ada menu minuman yang unik, yaitu summer breeze. Summer breeze merupakan campuran grenadine, jeruk dan jamur enoki. Salah satu teman kami penasaran dan mencobanya, kami sangat ingin tahu seperti apa rasa minuman yang dicampur dengan jamur tersebut.

Setelah kurang lebih setengah jam, makanan yang kami pesanpun datang, rasa jamur-jamur yang dimasaknya menurut kami enak, bumbunya sangat berani dan benar-benar pedas. Kami semua sangat menyukainya. Untuk minuman Summer Breeze, rasanya seperti minuman berwarna dan bersoda pada umumnya, yang membuatnya unik adalah adanya jamur enoki di dalamnya, seperti pengganti topping jelly mungkin.


Setelah kami selesai makan, kami melanjutkan perjalanan ke Benteng Vredenberg, yang terletak tidak jauh dari Malioboro. Benteng ini merupakan benteng yang masih dalam proses restorasi, ada beberapa bagian yang belum selesai diperbaiki. Gerbang depan benteng ini telah diperbaiki sehingga terlihat seperti sebuah bangunan baru dan kurang bersejarah. Tiket untuk masuk ke benteng ini adalah Rp2ribu per orang. Bagian dalam gedung ini terdiri dari beberapa ruangan dan di dalam tiap ruangan terdapat diorama-diorama sejarah Indonesia serta barang-barang peninggalan zaman dahulu.

Cuaca siang itu sangat terik, matahari terasa sangat menusuk, karena itu kami tidak terlalu lama berjalan di halaman benteng dan kami pun memutuskan mencoba Indische Koffie yang memang terletak di dalam Benteng. Interior ruangan ini sudah dipugar, namun penataan ruangan ini tetap cantik dan suasana zaman dulunya masih terasa dalam ruangan ini walau tidak terlalu kental. Dominasi warna putih dan coklat, langit-langit yang tinggi, warna lampu kuning yang temaram, sangat menyenangkan untuk duduk berlama-lama di sana sambil bercengkrama. Menu makanan dan minuman yang disediakan di kafe ini tidak terlalu banyak, makanan yang ditawarkan sebagian besar adalah makanan Italia. Saya sendiri memesan health juice dan oentjbikoek pudding. Health juice adalah campuran jus jambu merah dan sayur hijau, rasanya menurut saya enak, tidak ada bau sayur hijaunya. Oentjbikoek pudding adalah puding berwarna hijau yang di dalamnya terdapat potongan roti dan di atasnya ditaburi kayu manis.

Setelah matahari sudah cukup bersahabat, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke alun-alun Selatan. Awalnya kami ingin mengunjungi Keraton, namun karena waktu sudah menunjukkan pk.16.00, Keraton sudah tutup dan kami melanjutkan perjalanan kami keliling ke alun-alun selatan. Di perjalanan kami mengunjungi galeri batik di sebuah jalan kecil namun memiliki murid yang belajar batik dari berbagai kalangan dan kewarganegaraan. Seniman yang membantu saya mengenali tentang lukisan dan galeri tersebut merupakan salah satu pelukis di galeri tersebut yang bernama Yohannes Herry. Lukisan batik miliknya sangat cantik, lukisan penari Bali, Tuhan Yesus yang disalib, topeng, kuda, dengan pencampuran yang sangat berani dan kontras membuat lukisan tersebut sangat menarik dan indah. Betapa indahnya sebuah karya seni dan terlebih jika karya seni tersebut mewakili ciri khas dan kebudayaan sebuah daerah.

Kami berada di dalam galeri tersebut kurang lebih setengah jam, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke alun-alun selatan. Perjalanan ke alun-alun selatan kurang lebih menghabiskan waktu setengah jam. Di alun-alun selatan terdapat dua buah pohon beringin dan mitosnya jika ada orang yang bisa berjalan lurus sambil ditutup matanya melewati dua pohon tersebut, itu artinya dirinya diterima masuk oleh Ratu Pantai Selatan, salah satu teman kami mencobanya dan dia berhasil hahahaa...hebat, hati arah angin.

Ketika kami sampai di alun-alun selatan, hari sudah sore dan matahari sudah terbenam dan kami pun kembali berjalan menuju tempat parkir mobil. Perjalanan terasa sangat panjang menuju ke mobil, kaki terasa mau copot :s (kalau saja kaki saya bisa dicopot dan ditenteng, hahahahaa.....)

Akhirnya kami sampai di mobil, jalanan di malam hari sudah sangat ramai, oleh mobil-mobil dari Jakarta, Semarang dan luar daerah lainnya. Kami melanjutkan perjalanan ke stasiun tugu untuk mencari angkringan kopi jos. Ternyata di daerah stasiun tugu suasana amat sangat ramai, terdapat berbagai kedai angkringan dari ujung ke ujung jalan. Setelah mendapatkan tempat duduk, kami segera mengambil nasi dan sate yang kami inginkan serta memesan minuman. Entah karena memang enak atau karena lelah sudah berjalan jauh, rasa nasi angkringan terasa sangat enak. Rasa kopi jos yang telah kami pesan ternyata memang enak, ada rasa pahit yang lucu dan unik. Setelah selesai makan dan minum, akhirnya kami kembali ke rumah. Hari ini terasa sangat melelahkan. Kami semua harus menjaga stamina agar bisa tetap sehat dan semangat sampai liburan usai. Malam itu kami pun segera mandi dan tidur agar dapat tetap sehat melanjutkan perjalanan ke hari selanjutnya. Semoga saja perjalanan besok memiliki rute yang lebih jelas dibanding hari ini, hahahaha.....:D

Keep the spirit,
T
Yogyakarta, 29 Desember 2013

No comments:

Post a Comment