Ketika aku dan kamu berbicara Tuhan itu satu
Mengapa ada perbedaan yang memisahkan aku dan kamu
Jika memang Dia Sang Maha Esa
Mengapa kamu dan aku membuat Dia terlihat berbeda?
Ketika aku dan kamu berbicara Tuhan itu satu
Dia adalah Pencipta diriku dan dirimu
Lantas mengapa kita mempermasalahkan warna kulit kita yang berbeda
Jika kita berasal dari satu pencipta?
Ketika aku dan kamu berbicara Tuhan itu satu
Kita memiliki cara berdoa yang berbeda
Tapi bukankah kita berdoa kepada Tuhan yang sama?
Karena Dia Sang Maha Esa
Mengapa cara kamu dan aku berdoa harus membedakan apa yang kita jalani
Ketika aku dan kamu berbicara Tuhan itu satu
Mengapa perbedaan berkat yang diberikan kepadaku dan kepadamu
Menjadi pembatas di antara kamu dan aku
Seakan berkat itu menjadi timbangan pantas atau tidaknya kamu dan aku disandingkan
Bukankah berkat itu berasal dari Tuhan Sang Maha Adil
Mengapa kepantasan aku dan kamu dihakimi oleh mereka, sama-sama manusia ciptaan-Nya?
Apakah mereka mau bertindak melebihi Sang Maha Kuasa?
Aku tak dapat mencapai pikiran Sang Maha Pencipta
Aku hanya salah satu ciptaan-Nya
Dengan batas-batas pemikiran dan akal
Beribu bahkan berjuta pertanyaan di pikiran ini
Ingin aku berbincang dan berdiskusi dengan-Nya
Mengenai hal ini dan hal itu
Namun sepertinya saatnya belum tiba
Biarlah segala tanya dan kebingungan ini tersimpan dalam hatiku
Aku percaya Engkau Maha Esa
Aku percaya Engkau Maha Adil
Aku percaya Engkau Maha Kuasa
Terkadang aku yang membuat gambaran kesempurnaan-Mu rusak
Makhluk fana dengan akal yang terbatas
Membuat berbagai asumsi gila dengan pemikirannya yang sempit
Biarkan aku menyimpan ini dalam hatiku
Sampai nanti aku dapat berjumpa dengan-Mu
Dan aku memahami semua pertanyaan yang terucap ketika aku berkata
Ketika aku dan kamu berbicara Tuhan itu satu
Dari anak-Mu yang nakal,
T
Jakarta, 27 Juli 2014
No comments:
Post a Comment