Wednesday, September 17, 2014

Sang Pemahat

Tik..tak....tik...tak...
Sang jarum jam tak pernah berhenti berdetak
Detik demi detik berjalan degan setia, tak ada rasa lelah sepertinya
Detik berganti menit
Menit berganti jam
Hari, bulan, tahun demi tahun silih berganti

16 September 2014
Sudah 27 tahun perjalanan ini aku jalani
Berbagai kenangan telah banyak terukir
Senyum, canda dan tawa
Tangis, kesedihan dan air mata

Semua perjalanan dan pengalaman seakan seperti Sang Pemahat
Membentuk dan mengikis diriku
Bagai sepotong kayu yang dipahat dan diukir
Tidak sedikit rasa sakit yang dirasakan
Terluka, membuang sebagian dari diri yang lama
Penuh dengan luka dan kadang air mata
Membuang bagian yang tidak diperlukan
Untuk dibentuk menjadi sebuah maha karya
Sebuah maha karya yang indah dan mengagumkan

Sang Pemahat akan terus memperindah karya itu
Dari waktu ke waktu
Untuk menjadi lebih baik dan lebih sempurna
Tak akan berhenti
Sampai akhirnya tiba di ujung waktu
Saat Sang Pemahat mengatakan "Sudah selesai"

Kadang Sang Kayu merasa lelah dan ingin menyerah
Ingin aku berkata "Hentikan, aku letih...pahatan ini terlalu menyakitkan"
Dirinnya merasa sudah cukup baik
Lalu Sang Pemahat dengan tersenyum dan bersahaja berbisik kepadaku
"Tenanglah kamu...kamu akan menjadi salah satu maha karya ciptaanku,
aku tahu mampu kamu menjalani proses ini,
karena aku percaya kamu kuat,
percayalah kepadaku dan kepada tangan ini.
Kamu adalah maha karya kesayanganku,
aku tak akan melukai dan mengecewakanmu.
Dan sampai saatnya nanti,
aku percaya kamu akan memahaminya.
Kamu akan tersenyum dan berkata,
"Ya...proses ini sudah selesai dan jauh lebih indah dari yang selama ini aku bayangkan"

Dalam diam, keyakinan itu tumbuh kembali dalam diri ini
Aku tak tahu kapan dan dimana akhir dari perjalanan ini
Proses kehidupan yang panjang ini terus berjalan
Satu hal yang aku yakini
Sang Pemahat sedang membentukku, seperti yang dia lakukan pada Sang Kayu, Sang Maha Karya
Karena Sang Pemahat adalah Sang Pencipta
Dirinya tahu apa yang diinginkannya
Maha karya apa yang akan diciptakannya
Semua adalah rahasianya
Sebagai Sang Maha Karya sudah seharusnya aku percaya kepada Penciptaku
Dan seperti yang dikatakannya, sampai pada akhir perjalanan, aku dapat tersenyum dan berkata,
"Sudah selesai..." dengan penuh rasa syukur.
Bukan dengan penyesalan.

Sang Kayu yang sedang dibentuk oleh Sang Pemahat,
T
Jakarta, 17 September 2014

No comments:

Post a Comment