Thursday, September 25, 2014

Awal Sebuah Rasa

6 Januari 2003.
Kelas 1 - semester 2.

"Ma...aku berangkat ya..."
"Iya...hati-hati Ta, jangan lupa bekalnya di meja. Susunya diminum."
Hari ini hari pertama Callista di semester dua. Matanya masih mengantuk karena libur panjang pergantian semester dan tahun baru yang merusak jam tidurnya. Dibonceng kakak semata wayangnta naik motor ke sekolahnya yang cukup jauh dari rumahnya.

Semester pertama sudah dilewatinya dengan penuh perjuangan. Suasana baru, lingkungan baru, membuat dirinya mengeluarkan banyak tenaga untuk beradaptasi. Di semester ini juga akhirnya dia resmi menjadi anggota OSIS dan ketika itulah semua cerita dimulai.

15 Januari 2003.
Istirahat kedua. Pk.11.00.
"Ta..dua hari lagi pelantikan OSIS lho."
"Iya Vin...biasa aja sich, hahahhaa..."
"Eh...kayaknya elo selama satu semester di sekolah nga pernah ngomongin cowok dech, emang nga ada cowok yang elo suka ya disini? Senior gitu? Kakak kelas?"
"Hah..cowok? Kakak kelas? Ya...buat apa Vin ngomongin kakak kelas, mereka kenal kita juga nga, percuma mengagumi doang kalo nga kenal, buang-buang energi."
"Elo tuch aneh ya Ta, kan buat iseng-iseng cuci mata nga ada salahnya."
"Nga ah Vin, males gw, nga tertarik ngeliatin kakak kelas. Nga ada untungnya."
"Hahahaha...ya terserah sich, elo udah punya pacara emangnya Ta?"
"Hahahaha...elo nich Vin, ada-ada aja, nga ada koq...belum pernah malah."
"Wah...koq bisa Ta? Kenapa begitu?"
"Aduh...bawel ya loe, ya buat gw pacaran bukan buat main-main, pacaran sekarang terus nanti putus, pacaran lagi putus lagi, cape kayaknya."
"Serius amat dech Ta, dibawa santai aja..."
"Iya Bu Vina...didengar dech nasihatnya"
"Hahahaha....jelek loe Ta, yaudah..udah bel masuk, balik kelas yuk.."
"Yuk.."

24 Januari 2003.
Rapat Kerja OSIS di Wisma Anugrah, Puncak.
"Ta...kamu sekamar sama Ci Marsha, Vina dan Mery ya. Kuncinya ada di Ci Marsha."
"Iya Ci Olive"
"Oiya...acara dimukai jam 07.00 malem ya Ta, kumpuk di aula, jangan telat ya."
Hari ini anak-anak OSIS berangkat ke Puncak, membahas rapat kerja dan Latihan Dasar Kepemimpinan. Semua seksi bidang di OSIS wajib ikut raker 2 hari 1 malam ini.

Pk.07.00 malam.
Ternyata kakak-kakak kelas masih pada beres-beres. Uhm...ada yang lagi ngurusin gitar. Seorang cowok berbaju hitam. Siapa ya dia? Kayaknya aku nga pernah lihat dia di sekolah. Callista berbicara sendiri dalam hatinya. He looks different.

"Iya...selamat malam teman-teman semuanya. Udah pada ngantuk? Cape?"
"Belummmm..."
"Hahahaha...okay, kenalin nama gw Frans, ketua OSIS periode ini, acara malam ini dimulai dengan perkenalan anggota masing-masing divisi ya, abis itu langsung rapat per seksi buat program kerja selama satu periode OSIS ini terus dipresentasikan ke semuanya. Have fun ya semuanya"

Cowok berbaju hitam itu ternyata pintar bermain gitar. Tapi selama raker, hanya itu yang Callista ingat tentang cowok itu. Namanya siapa? Entahlah. Lupa.

2 Mei 2003.
Kebaktian pagi di sekolah.
"Ta...si Randy ganteng kan? Mukanya imut gitu"
Hari ini Randy menjadi salah satu gitaris di acara kebaktian sekolah.
"Masa Jul? Biasa aja ah...perasaan elo aja kayaknya. Ya emang sich jago main gitar, terus ya biasa aja tapi."
"Ya ampun Ta, ganteng tahu, manis, terus dia anak IPA."
"Ya terus?"
Julia, teman satu seksinya di OSIS ternyata suka sama Randy. Si kakak kelas anak kelas 2 IPA.
"Udah ah Jul, nga enak nich kita berisik."
Tiba-tiba Marsha, kakak kelas yang duduk di samping Callista berbisik di telinganya.
"Kamu suka ya Ta sama Randy?"
"Lho? Bukan aku Ci, tapi si Julia."
"Ah...masa sich? Beneran? Bukannya kamu?"
"Ya ampun Ci...serius dech, Julia...bukan aku, aku biasa aja."
"Pasti kamu dech Ta, ntar aku salamin dech ke Randy."
Ya ampun...memalukan. Dianggap suka sama cowok duluan merupakan hal paling tabu dalam kamus Callista, tapi semuanya udah kepalang tanggung. Sulit untuk dikonfirmasi. Ya nanti juga lupa lha.
Ya kalau diperhatikan Randy memang manis, tapi...kan dia juga nga kenal aku dan aku nga kenal dia walau kita sama-sama anak OSIS. Buat apa wasting time buat orang yang kenal sama aku?batin Callista.

12 Mei 2003.p
Kelas Olahraga.
"Anak-anak...hari ini olahraga kita digabung sama anak kelas 2 IPA 2 ya...sekarang kita jalan ke lapangan."
Kelas 2 IPA 2? Itu kan kelas Randy. Berarti olahraga bareng Randy. Uhm....okay. 
Ta....sadar Ta, apa elo suka sama Randy. Sadar. Sadar. Oiya...lupakan. Lupakan.

13 Mei 2003.
Rapat Orientasi Anak Baru.
Ya ampun..aku telat. Rapatnya udah mukai dari setengah jam yang lalu. Dimana kelasnya ya. Oiya di ujung. Kelas 1-2.
Callista berlari dari ruang seni karena baru selesai ambil nilai.
Saat sampai depan pintu, ternyata ada orang yang baru keluar dari pintu dan untungnya dia masih keburu berhenti 30 cm sebelum menabrak orang itu.
"Maaf maaf...nga sengaja, aku buru-buru."
Dan waktu dia melihat muka orang itu, ternyata...Randy.
"Aduh...maaf Ko, aku beneran nga sengaja, maaf maaf."
Randy cuma tersenyum.
"Iya nga apa-apa Ta, ya udah masuk sana rapatnya udah mulai."
"Okay Ko..thanks ya...oiya, sekali lagi maaf."
Fiuh...akhirnya sampai juga. Eh tunggu...Randy tahu nama aku. Tiba-tiba pipi Callista bersemu merah. Ta....please don't! Do not falling in love with him.

7 Juni 2003.
Hari ini acara Prom Nite kakak-kakak kelas 3. Mereka buat acara di sekolah dan Callista diminta bantuin jadi sie dekor sama kakak kelas yang namanya Rebecca.
Callista tiba di sekolah pk.04.00 sore. Suasana sekolah sudah ramai oleh para panitia. Acara bakal dimulai pk.07.00 malam. Temanya Kampung Daun, jadi acara dibuat senatural mungkin, biar mirip suasana kampung.
"Ta....bantuin urusin obor di pintu masuk ya...susunannya biar rapi. Terus sama daun-daunnya juga ditata biar kelihatan natur."
"Iya Bek...okay"
Dari kejauhan Callista melihat sosok orang yang dia kenal. Randy. Apa? Dia juga panitia? Oh..tidak...kenapa harus ada dia lagi. No. Dan dia berjalan ke arahku. Aduh..gimana ini. Lho Ta...koq jadi salting? Katanya nga suka, batinku sendiri. Lagi. Oiya lupa...kan nga suka ya.
"Halo Ta...jadi panitia juga ya?"
"Oh...hai Ko, iya...aku jadi dekor, diminta Rebecca bantuin dia. Koko juga?"
"Iya..ntar aku isi acara sich, main band bareng anak-anak yang lain."
"Oool...okay...gud luck ya."
"Makasih."
Ya ampun Ta....ngomong apa sich...suka asal aja.
Dan sepanjang malam itu, Callista hanya menunggu penampilan Randy, setelah itu pulang. Dan ya...officially, dia suka sama Randy.
AKU SUKA SAMA RANDY. haizzz...

Sebuah cerita tentang Callista dan Randy,
T
Jakarta, 25 September 2014



No comments:

Post a Comment