Saturday, November 7, 2015

Wahai Ibu dan Saudara-saudaraku

Hai Ibu...
Masih ingatkah kamu kepadaku?
Anakmu yang telah entah berapa lama kamu telantarkan
Kamu biarkan
Kamu abaikan
Anakmu yang berada di sebuah negeri yang jauh
Apakah aku sungguh anak kandungmu?
Apakah kamu sungguh peduli?
Ibu yang kusayangi


Mengapa kamu melupakan aku Ibu?
Apakah kamu sudah terbuai dengan kenyamanan yang diberikan anak kesayanganmu?
Gemerlap gempita kehidupan malamnya
Lampu-lampu yang tak pernah berhenti berkedip genit dan menggoda
Tari-tarian yang tak pernah berhenti menarikan gerakannya yang elok dan gemulai
Suara-suara musik dan pengeras suara yang tak pernah menjadi serak
Deru kuda-kuda besi yang berlari lincah seakan ingin berpacu menantang sang waktu
Buatan manusia yang berusaha menandingi Penciptanya

Ibu...
Masih ada aku, anakmu disini
Di negeri tempat terbitnya matahari
Anak yang sungguh merindukan belaian kasih sayangmu
Anak yang sungguh merindukan pelukan mesra dan hangatmu

Di tempat kami tinggal
Di negeri tempat terbitnya matahari
Kami hanya mampu melihat keindahan gemerlap bintang gemintang di kala malam hari
Berjalan diiringi dengan sinar bulan purnama di jalan-jalan setapak yang berbatu
Di antara gunung-gunung tandus yang berbaris menjulang tinggi
Ditemani oleh kuda-kuda yang berlari lincah di padang rumput yang kering
Semua adalah ciptaan Sang Maha Kuasa

Di sini kami tinggal
Di negeri tempat terbitnya matahari
Dimana kami berjalan bertelanjang kaki
Beralaskan tanah-tanah retak yang tandus
Sumur yang kering tanpa tetesan air yang segar
Hasil panen yang perlahan menipis dan habis
Ternak yang mengurus dan sakit-sakitan
Kemarau yang berkepanjangan
Musim paceklik

Satu hal yang harus kamu ingat
Aku bukanakmu yang manja
Jangan kasihani aku
Aku mampu bertahan dalam segala keterbatasan dan kekuranganku
Tapi...tidakkah kamu berkenan melihatku, memgerlingkan sejenak matamu kepada anakmu ini
Aku sungguh merindukanmu
Janjimu untuk merawatku saat aku masih kecil
Saat aku masih percaya bahwa kamu sungguh mengasihiku

Dan kamu...wahai saudara-saudaraku tersayang
Yang berada di negeri yang katanya kaya dan berkecukupan
Negeri yang menawarkan kebahagiaan
Ingatkah kalian kepadaku?
Sadarkah kalian bahwa kalian memiliki aku?
Saudara sekandung, sedarah...seibu...
Tegakah kalian melihatku yang tidak pernah memiliki kesempatan yang sama seperti kalian
Kesempatan untuk belajar
Kesempatan untuk menjadi pintar
Kesempatan untuk meraih cita-cita yang telah kami gantungkan setinggi bintang di langit

Aku memang tidak sepintar kalian
Bukan karena aku tidak ingin belajar
Bukan karena aku tidak ingin menjadi maju
Bukan karena aku tidak ingin berusaha
Tapi kami tidak pernah mendapat kesempatan itu

Aku bahkan tidak mengetahui apa yang kalian miliki yang tidak kumiliki
Aku bahkan tidak mengetahui ketidakadilan apa yang dibebankan kepadaku
Aku bahkan tidak tahu kehidupan seperti apa yang kalian miliki
Aku tidak tahu kelebihan apa yang kalian rasakan
Dan kekurangan apa yang aku alami

Jangan hina kami
Jangan tertawakan kami
Jangan abaikan kami
Ajar kami Ibu
Bukakan mataku Saudara-saudaraku

Ingat-ingatlah aku
Anak dan saudara yang begitu merindukan kalian
Jangan berhenti berusaha
Jangan berhenti berjuang untuklu
Beri aku waktu untuk belajar
Beri aku waktu untuk berubah
Beri aku kesempatan
Untuk memiliki kehidupan yang lebih baik

Pesan untul Ibu dan Saudara-saudaraku,
T
Cerita di negeri Timur
7 November 2015

No comments:

Post a Comment