Juni 2011
"Sayang...apakah kamu mau menikah denganku?"
Sebuah pertanyaan dari seorang pria yang menjadi pacarku saat itu menyadarkanku tentang arti dari status "berpacaran" dengan seseorang.
Dia membuatku tersadar begitu seriusnya arti dari status "in-a-relationship".
Dia membuatku tersadar begitu pentingnya memikirkan pentingnya keputusan untuk menjawab "ya" atau "tidak" saat ada seorang pria menanyakan "Mau kah kamu berpacaran denganku?"
Hubunganku dengan pria itu akhirnya berakhir.
Saat itu menjadi titik perenungan bagiku tentang arti "berpacaran" dan "pernikahan".
Dalam beberapa hubungan terakhirku, aku pernah mempermainkan arti dari "berpacaran", bahkan di awal memulai hubungan, aku sudah yakin bahwa nga ada masa depan bagi hubunganku dan kekasihku saat itu. Dan hubungan terakhirku menjadi sebuah pengingat untukku.
Seperti yang aku pernah ceritakan, aku memang belum baikan sama Dia, tapi aku masih sering bercerita sama Dia. Di saat itu aku bercerita kepada-Nya,
" Ya Tuhan...aku nga mau lagi main-main, aku ingin mencari pasangan yang seiman denganku. Aku telah melihat indahnya hubungan teman-temanku dengan kekasih dan suaminya yang seiman, setia kepada-Mu dan menjadikan-Mu sebagai kepala rumah tangga dalam kehidupan mereka, aku menginginkan hubungan yang indah seperti itu ya Tuhan. Sebuah hubungan dimana kedamaian, kebahagiaan dan kemesraan terpancar dengan indahnya.
Aku pernah bermain-main dan aku lelah ya Tuhan, aku nga merasakan kedamaian seperti yang mereka pancarkan.
Aku ingin saat aku menikah nanti bukan karena umurku, bukan karena paksaaan siapa pun sehingga aku asal memilih
Aku ingin ketika aku menikah karena aku telah menemukan dia yang telah Kau persiapkan untukku, seseorang yang tepat dan terbaik, bukan karena aku mengkompromikan kriteriaku
Aku ingin ketika aku menikah aku dapat tersenyum di setiap pagi karena keberadaannya di sampingku yang begitu membahagiakanku dan bersyukur di setiap malam karena aku tahu Kau telah memberikan pria yang terbaik untukku, yang memberiku kedamaian, perwakilan-Mu di dunia bagiku
Aku ingin ketika aku menikah kami dapat menjadi perpanjangan tangan-Mu untuk menjadi saksi dan berkat bagi orang-orang di sekeliling kami
Aku ingin ketika aku menikah kami dapat berdoa bersama dalam setiap pergumulan yang kami hadapi, bukan hanya cinta yang ada di antara kami tapi juga kasih sebagai seorang sahabat dan saudara yang belajar untuk mengerti dan mengisi kelemahan dan kekurangan kami
Aku ingin ketika aku menikah kami tetap menjadikan-Mu sebagai pusat kehidupan kami, sehingga kami tetap haus dan merindukan serta mencintai-Mu dan hadirat-Mu dalam hidup kami
Aku ingin ketika aku menikah Kau tetal memegang kedali atas kehidulan kami, agar kami tetap bersandar, berserah dan percaya kepada-Mu
Aku ingin ketika aku menikah kami dan anak-anak kami selalu menikmati momen kebersamaan kami bertemu dengan-Mu dalam pujian ataupun renungan
Aku ingin ketika aku menikah aku dapat mengatakan dengan bangga,"Ya...dia suamiku, satu-satu pria yang kucintai dan kukasihi."
Aku ingin ketika aku menikah anak perempuanku dapat berkata,"Dia ayahku, yang sangat mencintai dan menyayangiku, aku pun sangat mengasihinya, suatu hari nanti aku akan mencari pria sepertinya untuk kunikahi."
Aku ingin ketika aku menikah anak lelakiku daoat berkata,"Dia ayahku, jika aku dewasa nanti aku ingin menjadi seperti pria sepertinya, yang sangat mencintai dan memgasihi ibuku dengan tulus dan selalu mengajarku untuk menjadi pria yang bertanggung jawab dan tetap bersandar kepadanya.
Sebagian temanku mengatakan bahwa aku terlalu pemilih dan rumit dalam memilih pasangan hidup
Namun, bagiku pernikahan adalah sebuah momen sakral dalam kehidupan yang tak akan bisa diputuskan atau dilakukan berulang
Aku ingin ketika rasa cinta itu muncul itu adalah rasa cinta yang didasari kecintaan kami kepada-Mu yang lebih besar, bukan hanya cinta kami terhadap satu sama lain
Dan di saat ini, aku tidak akan berkompromi lagi ya Tuhan
Di masa penantianku ini, biarkanlah aku menikmati indahnya hubunganku bersama-Mu
Jangan biarkan kerinduan dan rasa hausku akan Engkau lenyap dan jangan biarkan aku menghilamg lagi
Karena aku tidak sanggup membayangkan kekosongan dan kehampaan itu datang menghantuiku kembali
Ada atau tidak dirinya dalam hidupku, satu hal yang aku tahu pasti, Engkau selalu ada dan menyertaiku
Dan untuk kamu yang aku sayangi dan aku nantikan
Biarlah di masa penantian ini kamu dan aku saling dilengkapi
Agar kamu dan aku dapat saling mengisi ketidaksempurnaan kita
Biarlah aku dibentuk oleh-Nya
Untuk menjadi seorang pasangan yang Tuhan telah persiapkan untuk mendampingi perjalananmu sampai ketika dipertemukan lagi di rumah abadi-Nya
Aku akan selalu merindukan menunggu dan menyayangimu
Dan biarlah aku menyerahkan hati ini kepada-Nya untuk dijaga dan dilindungi-Nya
Sampai pada waktu kamu akan dipertemukan denganku dalam waktu dan di tempat yang direncanakan oleh-Nya
Dan Dia menyerahkan dan mempercayakan hatiku kepadamu
Sebagai sosok yang mewakili-Nya untuk mencintai, mengasihi, menyayangi dan menghargaiku di dunia ini
Dan ini adalah perenunganku di malam Hari Kasih Sayang
Sebuah arti dari pernikahan dan pasangan hidup yang kunantikan
Seorang perempuan lajang yang sedang menikmati masa-masa kasmaran dengan-Nya
Selamat Hari Kasih Sayang untuk-Mu dan untukmu
Aku mencintai-Mu dan juga dirimu
Part of the journey,
My love stories with Him,
Stories in 2015,
T
Jakarta, 13 Februari 2015
"Sayang...apakah kamu mau menikah denganku?"
Sebuah pertanyaan dari seorang pria yang menjadi pacarku saat itu menyadarkanku tentang arti dari status "berpacaran" dengan seseorang.
Dia membuatku tersadar begitu seriusnya arti dari status "in-a-relationship".
Dia membuatku tersadar begitu pentingnya memikirkan pentingnya keputusan untuk menjawab "ya" atau "tidak" saat ada seorang pria menanyakan "Mau kah kamu berpacaran denganku?"
Hubunganku dengan pria itu akhirnya berakhir.
Saat itu menjadi titik perenungan bagiku tentang arti "berpacaran" dan "pernikahan".
Dalam beberapa hubungan terakhirku, aku pernah mempermainkan arti dari "berpacaran", bahkan di awal memulai hubungan, aku sudah yakin bahwa nga ada masa depan bagi hubunganku dan kekasihku saat itu. Dan hubungan terakhirku menjadi sebuah pengingat untukku.
Seperti yang aku pernah ceritakan, aku memang belum baikan sama Dia, tapi aku masih sering bercerita sama Dia. Di saat itu aku bercerita kepada-Nya,
" Ya Tuhan...aku nga mau lagi main-main, aku ingin mencari pasangan yang seiman denganku. Aku telah melihat indahnya hubungan teman-temanku dengan kekasih dan suaminya yang seiman, setia kepada-Mu dan menjadikan-Mu sebagai kepala rumah tangga dalam kehidupan mereka, aku menginginkan hubungan yang indah seperti itu ya Tuhan. Sebuah hubungan dimana kedamaian, kebahagiaan dan kemesraan terpancar dengan indahnya.
Aku pernah bermain-main dan aku lelah ya Tuhan, aku nga merasakan kedamaian seperti yang mereka pancarkan.
Aku ingin saat aku menikah nanti bukan karena umurku, bukan karena paksaaan siapa pun sehingga aku asal memilih
Aku ingin ketika aku menikah karena aku telah menemukan dia yang telah Kau persiapkan untukku, seseorang yang tepat dan terbaik, bukan karena aku mengkompromikan kriteriaku
Aku ingin ketika aku menikah aku dapat tersenyum di setiap pagi karena keberadaannya di sampingku yang begitu membahagiakanku dan bersyukur di setiap malam karena aku tahu Kau telah memberikan pria yang terbaik untukku, yang memberiku kedamaian, perwakilan-Mu di dunia bagiku
Aku ingin ketika aku menikah kami dapat menjadi perpanjangan tangan-Mu untuk menjadi saksi dan berkat bagi orang-orang di sekeliling kami
Aku ingin ketika aku menikah kami dapat berdoa bersama dalam setiap pergumulan yang kami hadapi, bukan hanya cinta yang ada di antara kami tapi juga kasih sebagai seorang sahabat dan saudara yang belajar untuk mengerti dan mengisi kelemahan dan kekurangan kami
Aku ingin ketika aku menikah kami tetap menjadikan-Mu sebagai pusat kehidupan kami, sehingga kami tetap haus dan merindukan serta mencintai-Mu dan hadirat-Mu dalam hidup kami
Aku ingin ketika aku menikah Kau tetal memegang kedali atas kehidulan kami, agar kami tetap bersandar, berserah dan percaya kepada-Mu
Aku ingin ketika aku menikah kami dan anak-anak kami selalu menikmati momen kebersamaan kami bertemu dengan-Mu dalam pujian ataupun renungan
Aku ingin ketika aku menikah aku dapat mengatakan dengan bangga,"Ya...dia suamiku, satu-satu pria yang kucintai dan kukasihi."
Aku ingin ketika aku menikah anak perempuanku dapat berkata,"Dia ayahku, yang sangat mencintai dan menyayangiku, aku pun sangat mengasihinya, suatu hari nanti aku akan mencari pria sepertinya untuk kunikahi."
Aku ingin ketika aku menikah anak lelakiku daoat berkata,"Dia ayahku, jika aku dewasa nanti aku ingin menjadi seperti pria sepertinya, yang sangat mencintai dan memgasihi ibuku dengan tulus dan selalu mengajarku untuk menjadi pria yang bertanggung jawab dan tetap bersandar kepadanya.
Sebagian temanku mengatakan bahwa aku terlalu pemilih dan rumit dalam memilih pasangan hidup
Namun, bagiku pernikahan adalah sebuah momen sakral dalam kehidupan yang tak akan bisa diputuskan atau dilakukan berulang
Aku ingin ketika rasa cinta itu muncul itu adalah rasa cinta yang didasari kecintaan kami kepada-Mu yang lebih besar, bukan hanya cinta kami terhadap satu sama lain
Dan di saat ini, aku tidak akan berkompromi lagi ya Tuhan
Di masa penantianku ini, biarkanlah aku menikmati indahnya hubunganku bersama-Mu
Jangan biarkan kerinduan dan rasa hausku akan Engkau lenyap dan jangan biarkan aku menghilamg lagi
Karena aku tidak sanggup membayangkan kekosongan dan kehampaan itu datang menghantuiku kembali
Ada atau tidak dirinya dalam hidupku, satu hal yang aku tahu pasti, Engkau selalu ada dan menyertaiku
Dan untuk kamu yang aku sayangi dan aku nantikan
Biarlah di masa penantian ini kamu dan aku saling dilengkapi
Agar kamu dan aku dapat saling mengisi ketidaksempurnaan kita
Biarlah aku dibentuk oleh-Nya
Untuk menjadi seorang pasangan yang Tuhan telah persiapkan untuk mendampingi perjalananmu sampai ketika dipertemukan lagi di rumah abadi-Nya
Aku akan selalu merindukan menunggu dan menyayangimu
Dan biarlah aku menyerahkan hati ini kepada-Nya untuk dijaga dan dilindungi-Nya
Sampai pada waktu kamu akan dipertemukan denganku dalam waktu dan di tempat yang direncanakan oleh-Nya
Dan Dia menyerahkan dan mempercayakan hatiku kepadamu
Sebagai sosok yang mewakili-Nya untuk mencintai, mengasihi, menyayangi dan menghargaiku di dunia ini
Dan ini adalah perenunganku di malam Hari Kasih Sayang
Sebuah arti dari pernikahan dan pasangan hidup yang kunantikan
Seorang perempuan lajang yang sedang menikmati masa-masa kasmaran dengan-Nya
Selamat Hari Kasih Sayang untuk-Mu dan untukmu
Aku mencintai-Mu dan juga dirimu
Part of the journey,
My love stories with Him,
Stories in 2015,
T
Jakarta, 13 Februari 2015
No comments:
Post a Comment