Monday, December 8, 2014

Salju Pertama di Beijing

Beijing. Tengah malam di bulan November 2009.
Aku sudah tidur terlelap ketika pintu kamarku diketuk oleh seseorang.
Sambil mengetuk pintu, teman asramaku berbisik, "Theresia...开门儿!" ("Theresia...kaimener:Theresia...buka pintu!")
"啊啊啊。。。艾西。。。有什么事?" (Aaaa....aixi, youshenmeshi?:Aaaa..aixi, ada apa?)
"快一点。。。看外面吧" (kuaiyidian...kanwaimianba:cepetan...lihat keluar")

Aixi...teman asramaku dengan semangat menarikku keluar asrama tanpa memedulikan aku yang masih setengah sadar dan sangat mengantuk. Entah mengapa aku merasa malam itu terasa begitu dingin. Akhirnya dengan terpaksa, aku melihat keluar jendela. Kemudian...perlahan-lahan aku melihat benda putih itu. Buih-buih kecil yang beterbangan di udara. Buih-buih salju cantik. Turun salju! That is snow! Dan akhirnya aku kembali segar. 

"你看。。。下雪了, 是你的第一次, 你告诉我了, 对吗?" (Nikan...xiaxuele, shinidediyici, nigaosuwole, duima?:lihat...turun salju, ini pertama kalinya kan untuk kamu, kamu pernah kasih tahu aku, benar kan?"). Hahahhaha...yeap, ini pertama kaliku melihat salju dengan mata kepalaku sendiri dan bukan di tv. Aku tersenyum kepada temanku, "对呀。。。" (dui ya:benar"). "在你的国家没有下雪, 对吗?" (Zai ni de guojia meiyou xiaxue, dui ma?:di negaramu nga turun salju kan?) temanku bertanya padaku. "对呀。。。" hanya jawaban-jawarban singkat yang aku berikan padanya. Aku tidak mau diganggu oleh percakapan yang membuatku mengurangi saat-saat mengagumi kecantikan salju-salju putih yang dingin itu. 

Yeap...Aixi bukan berasal dari Indonesia, negaranya adalah negara empat musim dan salju selalu turun setiap musim dingin. Baginya, salju bukan merupakan hal yang istimewa dan bahkan menurutnya salju di negaranya lebih indah dibandingkan di Beijing. Beberapa saat sebelhm salju turun di Beijing, aku bercerita padanya bahwa di Indonesia tidak pernah turun salju dan aku belum pernah melihat salju. Dan disinilah aku malam ini, dibangunkan olehnya di tengah malam supaya dapat melihat salju pertama kalinya.

"我们去外面吧。。。" (wo men qu wai mian ba:ayo kita keluar). Apa?bagaimana mungkin, pintubasrana sudab ditutul jam 11. "怎么可能?叔叔已经关门儿"(zen me ke neng?shu shu yijing guanmenr:bagaimana mungkin?paman penjaga asrama sudah mengunci pintu) "没关系。。。让他开门儿" (mei guan xi, rang ta kai menr:nga apa-apa, minta dia buka pintu). Dan dia berlari mengetuk pintu ruangan paman penjaga asrama untuk minta dibukakan pintu asrama. Sambil terngantuk-ngantuk, sang paman sepertinya tidak berdaya menghadapi Aixi dan semangatnya. Sambil memelas dan menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama aku, siswa Indonesia, melihat salju. Dan akhirnya dia tersenyum dan memberikan izin 10 menit kepada kamu untuk keluar ke halaman asrama. "不好意思打扰你。。谢谢你叔叔" (bu hao yisi darao ni, xie xie ni shu shu:maaf mengganggu paman, terima kasih) Tanpa mengizinkan aku basa basi terlalu kama, Aixi menarik tanganku keluar.

Dan akhirnya...aku merasakan salju itu jatuh di atas kulitku. Dingin dan cantik. Halaman asrama perlahan-lahan diselimuti warna putih bersih dari salju. Aku tersenyum. It was beautiful and amazing, it was...a very nice day. Dan hari itu adalah hari pertama aku melihat dan merasakan salju. Indah, namun dingin. Putih bersih. Cantik.

Kemudian dari luar pintu asrama, paman penjaga asrama muncul. "味。。。你们呀。。。进去。。。"(wei, nimen...jinqu!: hei...kalian, masuk!). Dan kami pun berlari, terlalh asyik menikmati salju aku lupa kalau sudah lebih dari 10 menit kami berada di halaman asrama.

"啊啊啊啊。。。对不起叔叔,不好意思。。。谢谢你" (aaaa...dui bu qi shushu, bu hao yisi, xie xie ni:aaaa...maaf paman, jadi tidak enak...terima kasih) "没关系燕花。。。我就不要你们汗毛, 明天再看吧" (meiguanxi yan hua, wo jiu bu yao ni men ganmao, ming tian zai kan ba: nga apa-apa yanhua, saya cuma nga mau kalian demam, beson lihat lagi saljunya). "哈哈哈。。。好叔叔, 谢谢你!" (Hahaha...hao shu shu, xiexie ni!:haahaha...baik paman, terima kasih).

Kami pun berlari ke dalam. Aixi mengantarku ke depan kamar, "哪。。。你看了雪, 很好呀!" (Na...ni kan le xue, hen hao ya!":na...kamu sudah lihat salju, baguslah!) "哈哈哈哈。。。对呀, 很好, 很好看, 谢谢你!" (Aaaaa....dui ya, hen hao, hen hao kan, xie xie ni!":aaaaa...iya, bagus, juga indah, terima kasih ya!) ucapku padanya. "别客气。。。好啦, 你睡觉吧, 晚安!" (Biekeqi, hao la, ni shui jiao ba, wan an!:nga usah sungkan, baiklah, kamu tidur sana, selamat malam). "好啦。。。晚安, 再见" (haola...wan an, zai jian:baiklah...selamat malam, sampai jumpa besok). "再见, 小孩儿!" (Zai jian, xiao hair!:selamat malam, anak kecil), balasnya. Terima kasih, Aixi!:D

Cerita di sebuah malam di Beijing,
T
Jakarta, 8 Desember 2014.

1 comment:

  1. nice blog, don't forget for follow myblog also, donisuitela.blogspot.com atau http://canna-obsession.blogspot.com/

    ReplyDelete